Saturday, October 16, 2010

PROPOSAL PONPES INARARTUL ISLAM



  • PROPOSAL
    PEMBEBASAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN
    PONDOK PESANTREN TERPADU
    INARATUL ISLAM
















    PANITIA PEMBANGUNAN
    PONPES TERPADU INARATUL ISLAM

    Sekretariat Panitia:
    Jl. Kampung Pakopen RT 01/03 Desa Tegalsari
    Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang
    No. Telepon: (0264) 8385072 – 081318822443 - 081315261891
    PROPOSAL PEMBANGUNAN
    PONDOK PESANTREN TERPADU INARATUL ISLAM





    بسم الله الرحمن الرحيم


    PENDAHULUAN

    "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekalikali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. 3 Ali Imran: 102)

    "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Di tiaptiap bulir membuahkan seratus biji. Alloh melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Alloh Mahaluas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. 2 al-Baqarah: 261-262)

    "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. 2 al-Baqarah: 274)

    "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Alloh) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya (jalan) yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa." (QS. 92 al-Lail: 511)

    Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidaklah shadaqah itu mengurangi harta” (HR Muslim, Turmudzi, Ahmad, Malik dan Darimi)

    Dan Hadits dari Sahabat Abu Huroiroh r.a., dia menuturkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda (yang artinya): “Apabila manusia meninggal, maka akan terputus semua amalannya kecuali tiga amalan, yang pertama, shadaqah jariyah; yang kedua, ilmu yang bermanfaat (yang dia ajarkan); dan yang ketiga, anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, Abu Dawud dan Darimi)

    Dan sabda Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya yang akan mengikuti seorang Mukmin dari amal dan kebaikannya adalah: Ilmu yang bermanfaat yang diajarkannya, anak shalih yang dia tinggalkan, mushaf al-Qur` an yang dia wariskan (termasuk tafsir dan ulumul Qur`an), masjid yang dia bangun, rumah untuk Ibnu sabil yang dia bangun, saluran irigasi atau sumur yang dia alirkan, dan shadaqah dengan hartanya pada waktu hidupnya.” (HR Ibnu Majah)




    LATAR BELAKANG

    Segala puji disertai dengan rasa cinta dan ta’zhim hanya untuk Allah Ta’ala yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga senantiasa bisa melaksanakan apa yang diperintahkan dan dilarang-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada panutan umat Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan uswah yang baik kepada seluruh ummatnya untuk beribadah melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam. Shalawat dan salam yang sama juga semoga tercurah kepada keluarga Rasulullah SAW, para sahabat, para thabi’in dan thabi’ut thani’in dan ummatnya yang istiqomah meneruskan risalah Islam hingga akhir zaman.

    Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, yaitu tanggung jawab yang terjalin antara pribadi, orang tua, masyarakat dan negara. Seorang manusia akan memilih pendidikan terbaik yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya untuk mewujudkan cita-citanya, orang tua mempunyai kewajiban mendidik dan menyediakan fasilitas pendidikan bagi anak-anaknya, masyarakat mempunyai tanggung jawab moral terhadap keberlangsungan pendidikan lingkungan sekitarnya dan negara menjadi penanggung beban pendidikan bangsanya. Keempat komponen tersebutlah yang harus membangun pendidikan yang berkualitas sehingga mampu membentuk generasi berakhlak mulia yang akan mampu bersaing dan berperan positif dalam berbagai macam bidang kehidupan.

    Dewasa ini institusi pendidikan banyak berdiri di tengah-tengah masyarakat mulai dari tingkat pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi. Institusi pendidikan baru tersebut, berdiri tidak hanya di kota-kota besar tetapi sampai kota-kota kecamatan. Dengan fenomena semakin banyaknya institusi pendidikan yang berdiri akan membuat masyarakat optimis akan munculnya generasi muda terdidik yang akan memperbaiki kehidupan dan moral bangsa. Tetapi pada kenyataannya, sekalipun berdirinya institusi-institusi pendidikan saat ini dilengkapi dengan kualitas dan fasilitas yang baik, namun institusi-institusi tersebut masih belum memproduksi individu-individu yang beradab. Hal tersebut bisa dilihat dari semakin menurunnya moral bangsa dengan banyaknya kejahatan dan kemaksiatan yang dilakukan oleh elemen-elemen bangsa mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, dari orang miskin sampai orang yang kekayaannya nyaris tidak bisa dihitung dan dari pekerja tingkat rendah sampai para pejabat tinggi negara. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah seolah-olah sesutu yang tidak baik menjadi sesuatu yang halal untuk dilihat, dirasakan dan dikerjakan. Sebab dari itu semua adalah institusi pendidikan yang ada dengan visi dan misi pendidikannya –yang mengarah kepada terbentuknya manusia yang beradab– hanya sebatas propaganda saja sehingga terabaikan pada tingkat implementasinya.

    Islam sangat mementingkan pendidikan. Tujuan pendidikan dalam Islam adalah terbentuknya manusia yang yang bertaqwa yaitu yang melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan ketaqwaannya, seorang hamba –yakin bahwa yang memberi ilmu adalah Allah Ta’ala– akan mempunyai kekuatan untuk mencari ilmu karena Allah dan mengamalkannya di jalan Allah. Seorang hamba yang beriman senantiasa dalam kesehariannya berperan aktif dalam pendidikan baik menyampaikan ilmu untuk orang lain maupun secara pribadi meningkatkan keilmuan yang dimilikinya. Dan semua itu adalah dalam rangka beribadah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman:

    “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (Q.S. Adz Dzariyaat [51]: 56)

    “Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (Q.S. Al Baqarah [2]: 269)

    Sebagai bentuk pelaksanaan pendidikan Islam adalah mengajak ummat untuk senantiasa beribadah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ibadah sesuai dengan tuntunan sunnah. Dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki sudah semestinya ummat Islam mampu mewujudkan pendidikan Islam tersebut tetapi karena banyaknya kendala yang dihadapi, pendidikan Islam yang sesungguhnya belum bisa diterima oleh masyarakat terutama yang jauh dari jangkauan jalur-jalur pendidikan. Kendala terbesar yang dihadapi oleh ummat Islam hari ini adalah karena ummat jauh dari Al Qur’an sehingga mereka tidak paham apa yang diajarkan di dalamnya, termasuk ketidakpahaman bahwa Al Qur’an memberikan pengajaran tentang kaidah-kaidah pokok dalam pendidikan. Al Qur’an tidak dijadikan basis pendidikan secara keseluruhan bahkan hanya dijadikan pedoman hidup dalam kondisi tertentu saja. Sehingga ketika disampaikan kepada ummat, mereka merasa asing dan canggung untuk menerimanya bahkan sebagian yang lain menganggap bahwa penerapan Al Qur’an sudah tidak layak lagi di zaman modern ini. Padahal jika Al Qur’an dibuka, maka akan terbentanglah seluruh kekuasaan dan ilmu Allah dan semuanya bisa diterima oleh ummat manusia sebagai karunia dan nikmat-Nya. Dengan pemahaman terhadap kekuasaan dan ilmu Allah yang didapat dari Al Qur’an, maka tabir-tabir pendidikan dalam Islam pun yang selama ini belum tersingkap secara sempurna akan terbuka lebar untuk dikupas sedalam-dalamnya. Dalam pendidikan Islam semua ummat manusia yang beriman akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mempelajari ilmu dan berperan aktif menyampaikan pendidikan yang benar, karena di hadapan Allah yang membedakannya adalah derajat ketaqwaan ummat-Nya. Semua ummat berhak mendapatkan pendidikan yang sama, sedangkan dalam peranan perwujudan tanggung jawab pendidikan bisa berbeda. Misalnya, kaum aghniya bisa berperan menjadi pemberi atau membantu sarana pendidikan dan bagi kaum dhuafa bisa berperan sebagai pelaksananya dan menjaga amanah yang diberikan, dan semuanya adalah sebagai bentuk amal sholeh sebagai perwujudan ibadah kepada Allah.

    Yayasan Inaratul Islam sebagai institusi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan, sosial dan dakwah mempunyai keinginan untuk turut serta berperan dalam terciptanya pendidikan yang bermutu dengan berpijak kepada Al Qur’an dan As Sunnah. Untuk mewujudkan misi tersebut di atas Yayasan Inaratul Islam telah memiliki program kegiatan jangka pendek, menengah dan panjang, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan berdasarkan skala prioritas dengan kemampuan dana yang dimiliki. Adapun peranan yang akan diambil dalam dunia pendidikan adalah diawali dengan menyelenggarakan pendidikan tingkat dini dan tingkat dasar dengan konsep pondok pesantren terpadu bagi masyarakat khususnya kaum dhuafa dan masyarakat yang jauh dari jangkauan pendidikan yang memadai. Pendidikan tingkat dini dan tingkat dasar berperan penting dalam mempersiapkan generasi untuk menerima pendidikan tingkat lanjut serta memberikan pendidikan moral dari usia dini agar mereka tidak terjebak ke dalam kerusakan moral yang mudah meracuni kehidupan anak-anak. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Yayasan Inaratul Islam akan menyelenggarakan pendidikan anak usia dini dan tingkat dasar berbasis Al Qur’an dan As Sunnah dengan mendirikan Pondok Pesantren Terpadu (PPT) Inaratul Islam di daerah yang belum terjangkau pendidikan yang memadai.


    MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud disusunnya proposal ini adalah:
    a. Menyampaikan tujuan kami yaitu terselenggaranya pendidikan Islam yang memadai bagi kaum dhuafa dan masyarakat di pelosok pedesaan.
    b. Memberikan gambaran besarnya kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Pondok Pesantren Terpadu Inaratul Islam.
    c. Memohon bantuan dana atau menerima wakaf untuk pembangunan Pondok Pesantren Terpadu Inaratul Islam kepada para muhsinin/donatur yang secara sukarela bersedia menafkahkan sebagian hartanya di jalan Allah.

    LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

    Untuk mewujudkan kegiatan di atas kami melakukan langkah-langkah:

    1. Pembentukan Panitia Pembangunan.
    2. Koordinasi dengan orang-orang yang memiliki kepedulian yang sama.
    3. Menentukan dan mencari lokasi pembangunan.
    4. Menentukan tahap-tahap pembangunan, yaitu:
    A. Tahap pertama pembebasan tanah seluas 3.500 meter persegi.
    B. Tahap kedua pembangunan ruangan kelas tahap pertama
    5. Mengumpulkan dana dari para donatur dan alhamdulillah tahap awal kegiatan, kami telah menerima infaq sebesar Rp. 60.265.000,00 dan digunakan untuk membebaskan tanah seluas kurang lebih 1.000 meter persegi (sisa yang belum dibebaskan 2.500 meter persegi) senilai Rp. 50.000.000,00.


    LOKASI PEMBANGUNAN

    Lokasi Pondok Pesantren Terpadu Inaratul Islam adalah di Kampung Pakopen Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang.


    DANA PEMBEBASAN TANAH DAN PEMBANGUNAN

    Dana yang dibutuhkan untuk pembebasan tanah dan pembangunan Pondok Pesantren Terpadu Inaratul Islam adalah:

    A. Kebutuhan dana untuk pembebasan tanah seluas 2.500 meter persegi adalah Rp. 187.500.000,00 (asumsi harga tanah Rp. 75.000,00 per meter persegi)
    B. Kebutuhan dana untuk pembangunan tahap pertama adalah sebesar sebesar Rp. 369.575.00,00

    Jadi total kebutuhan dana adalah sebesar Rp. 557.075.000,00 (Lima ratus lima puluh tujuh juta tujuh puluh lima ribu rupiah). Rincian terlampir.


    PROGRAM PENGGALANGAN DANA

    Untuk memenuhi kebutuhan dana di atas, Panitia Pembangunan Pondok Pesantren Terpadu Inaratul Islam menerima Infaq dan Program Wakaf Tanah/Tunai.


    SASARAN PENGGALANGAN DANA

    Sumber dana program ini, dari berbagai sumber yang tidak mengikat, antara lain:
    1. Donatur perorangan
    2. Donatur perusahaan
    3. Dan lain-lain


    PELAKSANA PROGRAM

    Pelaksana Program adalah Panitia Pembangunan Ponpes Terpadu Inaratul Islam yang dibentuk oleh Yayasan Inaratul Islam.


    KEPANITIAAN

    A. Penasehat

    - Drs. Dede Sugiman, MM
    - Drs. H. Anwar Muhammad
    - Ustadz Ahmad Zaenuddin
    - Ir. Ahmad Musa

    B. Penanggung Jawab : Asep Zaenal Arifin, S.T.

    C. Panitia Pelaksana

    Ketua : Drs. Saepul Bahri
    Sekretaris : Mu’min
    Bendahara : Basarudin

    Seksi Humas : Dede Rohmana, S.E.
    Mohammad Rais

    Seksi Perencanaan & Pembangunan : Sandi Abdullah
    Akhmad Kusdani, S.H.

    Seksi Penggalangan Dana : Andi Amiruddin
    Bachtiar Affandi
    Dudi Prayoga
    Sukria

    Seksi Umum & Perlengkapan : Koharudin
    Waji
    Abdul Sahri
    Satim

    SEKRETARIAT

    Sekretariat Panitia:
    Jl. Kp. Pakopen RT 01/03 Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang
    No. Telepon: (0264) 8385072 – 081318822443 – 081315261891
    No. Rekening: Bank BSM Norek. 2507002528 a.n. Mumin QQ Yys Inaratul Islam
    Bank BCA Norek. 3781412676 a.n. Sandi Abdullah




    PENUTUP

    Demikian proposal ini kami sampaikan. Besar harapan kami agar program dan kegiatan yang kami rencanakan dapat terwujud dan kegiatan yang telah kami laksanakan dapat berjalan terus serta bermanfaat bagi kaum muslimin. Atas segala bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan jazakumullohu khoiron katsiron, semoga Alloh Ta’ala membalasnya dengan balasan yang lebih baik dan memberatkan timbangan kebaikan pada hari kiamat.

    Mudah-mudahan segala amal usaha yang kita lakukan mendapat ridho dan petunjuk dari Alloh Ta’ala, serta sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jalannya dengan baik dan benar hingga hari kiamat.

    Karawang, 5 Dulqa’dah 1431 H
    12 Oktober 2010 M

    Panitia,

    TTD TTD

    DRS. SAEPUL BAHRI M U ’ M I N
    Ketua, Sekretaris,

    Yayasan Inaratul Islam,

    TTD

    ASEP ZAENAL ARIFIN, S.T.
    Ketua

Tuesday, April 13, 2010

Untuk Pencerahan Hati

Pernahkah engkau membuka ayat Al Qur'an di bawah ini:

“Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (Q.S. Al Baqarah [2]: 269)"

Berakalkah kita? Pernahkah kita "memeriksa" akal kita sehingga layak mendapatkan Al Hikmah? . . . . . . . . . . . .